Mengenal Kanker Tenggorokan, Dalang Kematian Oppenheimer

 

Film besutan Christopher Nolan, Oppenheimer telah tayang di hampir semua bioskop Indonesia. Film ini jadi salah satu yang paling banyak dibicarakan dan ditonton pekan ini.

Film biopik tersebut menceritakan perjalanan hidup Julius Robert Oppenheimer, sang penemu bom atom pertama dunia. Oppenheimer, fisikawan dan ilmuan itu jadi kontroversi karena karyanya yang justru jadi senjata pembunuh massal.

Meskipun karya ciptaannya sangat dahsyat, tapi Oppenheimer justru tak kuasa melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Melansir berbagai sumber, Julius Robert Oppenheimer yang lahir di New York City pada 22 April 1904 meninggal pada 18 Februari 1967 karena kanker tenggorokan. Konon penyakit tersebut dia dapat karena kebiasaan merokok yang dilakukan sejak usia muda.

Kanker tenggorokan gara-gara merokok seperti Oppenheimer


Merokok dan minum alkohol memang meningkatkan risiko terjadinya kanker pada seseorang. Termasuk kanker tenggorokan seperti yang dialami Oppenheimer hingga jadi dalang kematiannya.

Menukil Better Health, penggunaan tembakau termasuk cerutu dan rokok biasa membuat mulut terpapar zat penyebab kanker yang dikenal dengan sebutan karsinogen. Risiko kanker tenggorokan juga makin meningkat jika Anda perokok dan sering minum alkohol.

Tenggorokan merupakan tabung rongga yang dimulai dari belakang hidung dan mengarah ke pipa makanan atau kerongkongan. Kanker tenggorokan terjadi di kepala dan leher, mengacu pada kanker yang dimulai di faring atau laring (kotak suara). Tapi kanker tenggorokan juga bisa dimulai dari kerongkongan atau tiroid.

Kanker tenggorokan juga bisa berpindah ke bagian tubuh lain, misalnya paru-paru. Sangat penting melakukan diagnosa dan pengobatan sedini mungkin.

Gejala kanker tenggorokan


Kanker tenggorokan memang mematikan. Tapi kanker ini bisa diobati jika diagnosis dilakukan di awal dan segera dilakukan prosedur pengobatan. Sangat penting untuk segera menemui dokter jika terjadi perubahan signifikan terutama di leher dan tenggorokan.

Pada tahap sangat awal, kanker ini mungkin tak terlihat. Selain itu, beberapa gejala kanker tenggorokan juga bisa seperti gejala penyakit lain. Tapi tidak ada salahnya mulai mengetahui apa saja gejala yang mungkin muncul. Berikut gejalanya:
  • Muncul benjolan di leher
  • Sakit tenggorokan atau batuk yang cukup lama
  • Sulit menelan
  • Bau mulut
  • Berat badan turun drastis tanpa diet
  • Suara mulai serak
  • Meludah atau batuk darah
  • Sakit di bagian telinga atau sering mengalami infeksi telinga
  • Gangguan pendengaran
  • Mati rasa pada wajah
  • Sakit kepala
  • Pembengkakan atau benjolan di leher dan tenggorokan.

Perokok dan kanker tenggorokan


Seperti yang banyak diceritakan, Oppenheimer sang penemu bom atom bukan meninggal karena ciptaannya. Dia justru meninggal setelah berjuang melawan kanker tenggorokan yang menggerogoti tubuhnya akibat merokok sejak lama.

Melansir, National Health Service (NHS) alkohol dan tembakau menjadi dua hal utama yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tenggorokan. Keduanya dianggap bisa mengundang bahan kimia yang bisa merusak sel-sel tenggorokan.

Semakin banyak Anda minum alkohol atau merokok, maka semakin tinggi risiko terkena kanker ini. Dengan berhenti minum alkohol dan merokok secara signifikan bisa mengurangi risiko terkena kondisi tersebut.

0 Komentar